Pertama awal kali aku menulis artikel Catatan Kusam Anak Broken Home semasa usiku baru menginjak umur 10 tahun, lebih tepatnya dimasa duduk dibangku sekolah menengah. Berbagai macam penderitaan telah aku lalui, berbagai cobaan telah hadapi, sampai titik perang bathin pun telah aku cicipi. Tak terasa sudah 9 tahun berjalan, diusiaku sekarang yang bisa disebut remaja umur 19 tahun. Aku ingin meneruskan artikel lawas Catatan Kusam Anak broken Home yang sudah aku terbitkan dulu dan juga atas banyaknya permintaan-permintaan yang sudah mengirim e-mail kepadaku.
Bismillah...
Entah perjalanan semasa hidupku kiri atau kanan, biarlah Tuhan yang tahu, aku hanya meneladani para pemikir besar dalam mendalami peradaban yang lebih mulia. Semoga aku kelak bisa mewarisi semangat dan pemikirannya sebelum aku ditelan bumi.
Aku tak ingin menjelaskan perkataan dengan istilah-istilah filsafat yang rumit. Tetaapi cerna sahaja dengan akal sehat tanpa tendensi. Aku bukan motivator, bukan juga seorang penulis yang handal. Tapi aku merasa terpanggil untuk meluruskan hal sederhana yang tidak dipahami oleh otak-otak kaum anak-anak korban broken home yang kelewat sederhana ditutupi tendensi. Semoga catatan ini bisa mewakili atas semua jawaban yang di derita kaum anak-anak korban broken home, untuk menyikapi pahitnya kegetiran hidup dalam menjalani sebagai anak broken home dan tak tenggelam dari lubang hitam ke lubang hitam lainnya. Aamiin.
Lagi-lagi aku meningatkan untuk memahami arti kata bersyukur tanpa tendensi. Bahwa hidup itu anugrah. Kunci untuk menikmati hidup adalah bersyukur. Kunci untuk bersyukur adalah berikhlas. Kunci berikhlas adalah bersujud. Bahwasanya seorang anak korban broken itu seorang manusia.. Ya manusia. Manusia itu tak pernah puas atas apa yang mereka miliki saat ini, dia ingin lebih mendapatkan apa yang dia inginkan. Seperti halnya dia ingin sekali mendapatkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Bukan dia sih.. aku juga menginginkan impian seperti itu, bahkan lebih.
Tetap bersyukur..
Aku tak selalu mendapatkan apa yang aku sukai, oleh karena itu aku selalu menyukai apapun yang aku dapatkan saat ini. Dan bahwasanya orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk untuk menghubungkan banyak hal agar hatinya murung menimbun kelam, lupa akan bersyukur atas karunia tuhan yang kuasa. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata mana simpul yang dusta (duniawi).
(Maaf saya blur fotonya, privasi)
Ini foto keluargaku. Sudah kumuh, kusam dan robek. Bahkan sudah tak layak dipajangkan lagi. Namun dengan keterampilanku dibidang editing foto, foto itu bisa menjadi lebih baik. Aku bersekolah di jurusan Otomotif perbengkelan. tapi kenapa aku memiliki keterampilan dibidang desain grafis. Apakah ini sungguh tak masuk akal? Tentu saja tidak, ini jalannya Tuhan yang sudah diberikan. Lantas dari mana aku bisa mengedit foto, itu kan masuknya jurusan IT? Lagi-lagi aku tegaskan, ini jalannya Tuhan yang sudah diberikan. Semua ada hikmahnya. Tuhan itu maha tahu. Tuhan itu maha besar. Tuhan yang sudah mengatur semuanya. Meskipun ini hanya sebuah foto, tidak bisa merubah keluargaku utuh seperti foto yang diperbaiki itu. Aku tetap bersyukur. Aku tetap senang walau hanya sebuah foto yang utuh, menerima apa yang Tuhan telah kehendaki. Hikmah dari semua ini, aku sekarang bisa mendapatkan ilmu keterampilan berbagai macam desain foto grafis dan dibidang IT lainnya, yang orang lain belum tentu bisa melakukan hal tersebut.
Tetap bersyukur..
Dan dari foto tersebut adalah jawaban atas pemetaan masa depanku tentang bagaimana aku harus mulai mempersiapkan diri agar kelak keluargaku tak terurai seperti kedua orang tuaku. Menuntunku untuk senantiasa berbenah menjadi manusia berkualitas agar kelak menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab atas semua resikonya dan membangun rumah tangga dengan cinta yang berjalan seiring dengan istri shalehah membentuk keluarga harmonis yang dekat dengan Rabb-nya.
Foto tersebut rusak, tapi aku bisa memperbaiki menjadi lebih baik. Keluarga tersebut rusak, tapi aku bisa memperbaiki menjadi pribadi yang lebih baik.
Semua itu tidak ada yang kebetulan, semua ada prosesnya masing-masing. Aku yakin 98% setiap anak-anak korban broken home pasti pernah masuk ke dalam lingkaran setan bahkan sampai berpikiran untuk hal yang goblok 'bunuh diri', agar senantiasa bisa melupakan kejadian yang menurutnya pahit... Akupun pernah mengalaminya. Itu karena yang sudah bergelimang dosa, secara tidak langsung seseorang akan berfikir kritis atas dosa yang telah dihikmatinya dan bisa membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Jikalau tak bisa bersaing ibadah dengan para shalihin, paling tidak berlombalah istighfar dengan para pendosa.
Tak perlu khawatir akan masa yang menyedihkan, setiap orang di dunia ini berproroses pada fasenya masing-masing, lahannya masing-masing dan pada waktunya masing-masing. Tuhan punya rencana yang berbeda pada setiap hambanya. Waktulah pembedannya.
Sabar dan kuatlah. Percaya pada dirimu dan tetap bersyukur. Segala sesuatunya yang terjadi untuk kebaikanmu. Kamu tidak telat. Kamu juga tak terlalu cepat.. kamu sangat tepat waktu. Jangan bersedih, jangan berkecil hati. Pahami semua atas ujian dan cobaan yang Tuhan berikan kepadamu. You are in your timezone!
Disaat yang lain lupa bersyukur, tak henti-hentinya ada keajaiban dari Tuhan
BalasHapusBersyukur adalah cara untuk menikmati hidup mba hehe
HapusItu pengalaman yang harus di ingat, agar kedepannya Anda bisa menjalani hidup lebih baik dengan istri dan keluarga Anda. Nasehati juga anak Anda agar tidak berpikiran seperti yang pernah Anda pikirkan saat itu.
BalasHapusDidik sejak dini, mempunyai prinsip. Mendalami para pemikir besar dalam meneladani struktur kehidupan yang lebih mulia. Semoga kelak bakat dan semangatku bisa mewarisi untuk generasiku yang mendatang sebelum aku ditelan bumi.. Aamiin
HapusSemoga selalu bisa bersyukur setiap kondisi apapun
BalasHapusAamiin mas.
Hapusbnyak in bersyukur senantiasa liat kedepan mas pasti masih bnyak cahaya terang yg menanti kok
BalasHapusBerakit-rakit kehulu berenang ketepian, bersakit-sakit dahulu senang pun kemudian.. aamiin
Hapusmantap mas cerita hidupnya..
BalasHapustetap semangat
Terimakasih mas sudah membaca artikel yang kelewat sederhana ini.
Hapusmasyallah sebuah pengalaman yang bisa memotivasi setiap orang untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Oleh sebab itu jadikan ini sebagai contoh dalam menjalani hidup agar lebih optimis dan bersyukur thank sudah berbagi kisah hidupnya mas.
BalasHapusMelalui blog ini, saya curahkan semuanya dari nol hingga sampai sampai saat tibanya. Nak! jika kelak kamu mengunjungi blogger ayahmu dan melihat artikel sederhana ini. Betapa sangat sayangnya ayahmu kepadamu.
HapusDulu seingatku, kedua orang tua saya lernah baertengkar yang saat itu saya masih duduk di bangku SD. Saya tidak tahu apa yang menjadi permasalahan, maklum saya saat itu belum tahu apa-apa dan masih sangat polos.
BalasHapusSeminggu hampir dua minggu saya tidak pernah melihat ayah saya kembali. Kangen, sedih, juga kehilangan semuanya bercampur aduk tapi tak lama kemudia mereka berdua berbaikan lagi dan aku tidak akan kehilangan salah satunya hanya karena masalah kecil saja. Sampai saya duduk di bangku perkuliahan, tidak ada lagi pertengkaran di antara kedua orang tua saya.
Yang saya rasa saat ini sebagai seorang perantau yang sedang kuliah, adalah rasa rindu dan nampaknya untuk semester ini mungkin saja saya tidak akan pulang ke kampung halaman. Dan orang tua saya selalu berharap agar saya bisa pulang. Yah, itu saya usahakan untuk pulang. Terutama untuk sang ayah. Dalam akhir semester, saya sering disuruh untuk membuat laporan nilai siswa SMK tempat beliau mengajar.
Ngomong-ngomong mimin nulisnya keren. Susunan kalimatnya rapih 😃, saya salut itu. Dan terima kasih atas artikelnya yang telah memotivasi saya untuk selalu bersyukur 😊
Duh! saya senang sekali bertukar pikiran seperti ini. baru pertama kali ada pengunjung blog berkomentar sedalam ini. Saya support terus mas. Karena broken home itu adalah kado yang paling spesial dari tuhan. Pesanku sederhana.. Jangan bosan jadi orang baik.
HapusTerimakasih mas telah mengunjungi blog saya dan memberi komentar sedikit cerita.
Sangat memotivasi, semangat ya kakak, jangan menyerah, hidup itu keras hehe.
BalasHapusHidup itu ga keras mas, mungkin orangnya aja kaya permen yupi hehe..
HapusMantab ceritanya...selalu bersyukur dan bersyukur
BalasHapusBersyukur adalah kewajiban setiap insan manusia untuk mengakui. Betul kan mas?
HapusSukses terus mas tetap berusaha meskipun gagal karena usaha takkan mengkhianati hasil mas, goodLuck
BalasHapusAamiin mas, terimakasih banyak mas supportnya.
HapusPadahal masih banyak cerita yang mau aku curahkan juga mas. tetap pantau terus catatan blog sederhana ini. Pake photoshop mas.
BalasHapussenasib bro, hehehe tetap semangat intinya mah. Bersyukur jangan lupa juga , semoga kelak orang orang-orang macam kita sukses aamiin
BalasHapusAamiin bro, sukses dunia & akhirat.
Hapuskeren gan, sukses selalu gan dan saya setuju hidup harus terus bersyukur
BalasHapusHehe terimakasih gan, kadang bersyukur itu hal sepele. tapi khasiatnya... melebihi apa yang dimau.
HapusSemangat terus gan, jangan lupa senyum dan bersyukur dengan apa yang terjadi
BalasHapusTerimakasih gan, Tetap bersyukur, tersenyum dan selalu rendah hati.
Hapusnice blognya bang jangan lupa mampir di blog ane ya,,,
BalasHapushttps://derasintia.blogspot.com/