Sebut saja dia Kinanti.
Dari
dulu kamu tahu, aku hanya seorang pemalas, tak menarik, kutu buku, tapi
lebih condong mempunyai sifat perasa. Seiring berjalannya waktu, minat
ku ingin menjadi julukan seorang Seniman, Kinanti.. Menjadi Aparat
berseragam ketat terlalu keras, aku takut kehabisan lembut dan tak lagi
mencintaimu. Aku larut dalam karya, Kinanti. Menulis dan menggabar tawa
untuk kita nikmati waktu berdua.
Bahagia, Kinanti?
Aku tak perlu tugas ke luar kota. Di luar terlalu liar, aku ingin menghabiskan waktuku sebanyak kau menghabiskan waktumu untuknya. Andai saja kamu tahu. Lihatlah. Judul karya pesan pertama tulisan ini tertulis “Namamu.”
Bandung, Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar